Iklan

Menu Bawah

FTK UIN Mataram kembali Menggelar Diskusi Lintas Disipliner Tentang keberagaman Dalam perspektif Al qur'an.

Kamis, 12 Desember 2024, Desember 12, 2024 WIB Last Updated 2024-12-12T14:05:41Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Mataram.Liputan9Online//Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram kembali menggelar diskusi dosen lintas disipliner dengan tema "Membaca Kembali Konsep Keragaman dan Praktik Keberagamaan dalam Perspektif Al-Qur'an. Kamis (12/12/2024).

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung A FTK ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. H. Burhan Djamaludin, M.A., Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, yang memiliki keahlian dalam studi Al-Qur'an dan tafsir.

Acara diadakan pada Kamis pagi ini dimulai pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh dosen-dosen dari berbagai disiplin ilmu. 

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. H. Burhan Djamaluddin, M.A. menekankan pentingnya membaca ulang konsep keragaman dalam Al-Qur'an sebagai dasar untuk membangun harmoni sosial di tengah keberagaman umat manusia.

Burhan juga menyoroti praktik keberagamaan yang inklusif sebagai salah satu kunci menjaga persatuan dalam masyarakat majemuk.

Diskusi berlangsung interaktif, di mana para peserta turut berdialog dan memberikan perspektif lintas disiplin yang memperkaya pembahasan. 
Wakil Dekan III FTK, Dr. H. Akhmad Asyari, M.Pd. dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan akademik dosen dan mahasiswa serta membangun sinergi keilmuan dalam menghadapi tantangan keragaman di era global.

"Al-Qur'an mengajarkan kita untuk memahami perbedaan sebagai rahmat. Diskusi ini mengajak kita untuk terus menggali pemahaman itu dalam konteks yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern," ujar Prof. Burhan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya FTK UIN Mataram untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kajian lintas disiplin, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik keberagamaan yang moderat.

Diskusi ditutup dengan kesimpulan bahwa nilai-nilai Al-Qur'an tentang keragaman harus terus dikaji untuk memperkuat fondasi keilmuan dan kebangsaan. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa isu ini relevan dan penting untuk terus dibahas.(Ahmad Turmuzi)
Komentar

Tampilkan

Terkini